Sabtu, 03 Januari 2009

RINCIAN BIAYA WARNET UNTUK 20 PC

1 komputer sudah pasti pake middle end, monitor crt 17 flat sekitar 3-4 jt perunit
2 meja komputer & kursi sekitar 15-20 jt
3 ac 2 pk 1 unit sekitar 3-5 jt, butuh 3-4 unit tinggal di kali ajah.
4 sewa tempat sekitar 20-30 jt. pertahun
5 windows asli @ 80 us
6 kabel belden 2 dus @ 88 us
7 hub d-link 24 port @ 600 rb an
8 meja kasir 1 jt
9 komputer billing 500 rb - 1 jt an
10 pintu kaca klo pake ruko bikin n pasang baru 4 jt an
11 billing 500rb - 3 jt tergantung billingnya.
12 printer epson 500 rb an.
13 jasa instalasi software n client (relatif)
14 biaya naik daya listrik ( warnet minimal 11000 watt) sekitar 6 jt an.
15 jasa instalasi listrik bagian dalam gedung (cek sendiri)
16 biaya renovasi cat bangun partisi dsb sekitar 5- 10 jt.
17 biaya pasang radio internet 2 jt.
18 biaya pasang antena rp 800 rb perstick 2 thn yg lalu
19 penangkal petir 1,3 jt 2 thn yg lalu

banyak deh biaya2nya misal anda berminat sekitar 20 client termasuk sewa ruko dengan harga 20 jt setahun maka anda perlu modal sekitar 200 jt untuk semua biaya dan sewa tempat 2 thn. apakah anda bisa BEP dalam 2 thn???

dolo pengalaman saya, saya perkirakan modal 150 jt untuk buka warnet ternyata biaya yg tak terduga seperti renovasi dan yg kecil2 itulah yg mahal, contoh colokan listrik kabel eterna, ongkos pasang ac dsb. dan akhirnya saya habis sekitar 180 jt, jadi saran saya sisakan budget lebih sekitar 20 jt untuk biaya yg tak terduga.

klo mo BEP lebih cepat yah satu2nya cara pemotongan budget, contoh pake komputer bekas, monitor bekas dsb, perhitungannya gini, anda beli monitor crt 17 baru harga sekitar 1 jt rb, lcd 17 harga 1,7 jt, harga monitor crt bekas 450 rb, jadi anda bisa bayangkan betapa hemat nya jika anda menggunakan monitor bekas. untuk menggunakan lcd 20 kali 1,7 jt sekitar 34 jt monitor crt baru 20 jt, monitor crt bekas 9 jt. coba bandingkan efesiensinya.

segitu dolo deh sharing2 dari saya mungkin ada temen2 laen yg bisa bantu
valisti is offline

PROPOSAL USAHA WARNET 2

I. PENDAHULUAN


1. Sejarah Internet Dunia

Cikal bakal dari Internet adalah ARPANET, sebuah jaringan eksperimen milik pemerintah Amerika Serikat berbasis komunikasi data paket yang didirikan di tahun 1969. Tujuannya untuk menghubungkan para periset ke pusat-pusat komputer, sehingga mereka bisa bersama-sama memanfaatkan sarana kompuer seperti disk space, data base dan lain-lain. Kegiatan ini disponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bersama lembaga yang dinamakan Advanced Research Projects Agency (ARPA) . Diawal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antaar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja. Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika. Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini Internet terdiri atas lebih dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70 negara di 7 benua). Sekitar 25 juta orang dapat saling mengirimkan pesan melalui Internet dan jaringan-jaringan lain terhubung dengannya. Pemakaiannya sudah bukan murni untuk riset saja, tetapi mencakup kegiatan sosial, komersial (melalui jaringan antar komersial bernama CIX), budaya dan lain-lain




1.1. Sejarah Internet Di Indonesia


Berdasarkan artikel dari Bapak Onno Wonno Purbo dalam artikelnya mengenai sejarah lahirnya internet di Indonesia yang saya kutip yaitu dengan sederetan nama-nama seperti RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia yang mungkin kurang banyak dikenal oleh khalayak Internet Indonesia di tahun 2000 ini. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Pada waktu itu di awal tahun 1990-an jaringan Internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network. Semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia hari ini yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 / awal 1991-an. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa Elektro ITB di tahun 1989-an. Kebetulan saya adalah penulis sebagian dari artikel-artikel tersebut. Tidak terasa waktu demikian cepat berlalu, tanpa terasa hal itu telah melewati kita semua lebih dari 10 tahun yang lalu.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan kami di amatir radio khususnya rekan-rekan di Amatir Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986-an. Bermodal pesawat Rig HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama YC1HCE dengan komputer Apple II milik YC1DAV sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama YC1HCE, J. Tjandra Pramudito YB3NR (sekarang dosen di UNPAR), Suryono Adisoemarta N5SNN (sekarang dosen di Texas,US) bersama saya YC1DAV kami berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto YB1BG, Achmad Zaini YB1HR, Yos YB2SV, YB0TD di band 40m. Mas Robby Soebiakto YB1BG merupakan suhu diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian di dorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, & ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994-an. Mas Robby Soebiakto YB1BG adalah koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Saat ini AMPR-net Indonesia di koordinir oleh penulis YC1DAV. Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list YBNET-L@ITB.ac.id.

Di tahun 1986-1987-an awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia Mas Robby YB1BG juga merupakan pionir dikalangan teman-teman amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990-an komunikasi antara saya yang waktu itu berada di Canada dengan panggilan YC1DAV/VE3 rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Canada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. Mas Robby YB1BG ternyata berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian kami melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Canada. Pengetahuan secara perlahan di transfer melalui jaringan amatir radio ini.

RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) motor dibalik operasional-nya Internet di UI, saat tulisan ini ditulis berada di Singapura untuk meneruskan S3. Ibam pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC (http://www.idnic.net.id).

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh kepala-nya Bu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Pak Ihsan ini yang mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT.

Pak Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway packet radio bekerja pada band 70cm. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan X.25 melalui jaringan SKDP terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Pak Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id yang hingga saat ini masih beroperasi. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniac" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri. Saya sempat terkagum-kagum memperoleh jawaban e-mail dari seorang menteri Pak Tungki yang waktu itu sedang berada di Amerika Selatan dalam kunjungan kerjanya. Bukan main, seorang menteri tapi tetap menyempatkan diri untuk membalas e-mail.

Mas Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club ARC ITB seperti Basuki Suhardiman (sekarang di AI3 ITB), Aulia K. Arief (sekarang di WAHID), Arman Hazairin (sekarang di Telkomsel) di dukung oleh Adi Indrayanto (sekarang S3 di Inggris) untuk mencoba mengembangkan gateway packet radio di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem packet radio berupa Terminal Node Controller TNC merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi packet radio 1200bps di atas, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps (sekarang 2Mbps) ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia.

Jaringan pendidikan ini bukan hanya monopoly ITB saja, jaringan pendidikan lain yang lebih besar lagi adalah jaringan SMK yang dibawahi DIKMENJUR (dikmenjur@egroups.com) yang saat ini telah mengkaitkan 270+ SMK di seluruh Indonesia. Saat ini ada 4000 SMK yang mempunyai potensi yang sangat besar jika berhasil dikaitkan. Belum lagi kalau bisa mengkaitkan 10.000 SMU ke Internet pasti tidak kalah serunya dengan mengkaitkan 1300 PTN / PTS (saat ini baru ~200 PTS/PTN yang terkait) di seluruh Indonesia ke Internet.

Di tahun 1989-1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di Internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di Internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia diluar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB & egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas di Internet Indonesia.

Di tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Seingat saya sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekad barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan usaha bisnis Internet di Indonesia semakin marak dengan 60-an ISP yang memperoleh lisensi dari pemerintah. Asosiasi ISP (APJII) terbentuk di motori oleh Sanjaya cs di tahun 1998-an. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan membangun beberapa Internet Exchange (IX) di Indosat, Telkom, APJII (IIX) & beberapa ISP lainnya yang saling exchange. APJII bahkan mulai melakukan manouver untuk memperbesar pangsa pasar Internet di Indonesia dengan melakukan program SMU2000 yang kemudian berkembang menjadi Sekolah2000.
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com. Sedangkan rekan-rekan penyelenggara WARNET banyak berkumpul di asosiasi-warnet@egroups.com, pada tanggal 25 Mei 2000 merupakan hari bersejarah bagi rekan-rekan WARNET – karena telah lahir asosiasi warnet yang ada secara fisik dalam pertemuan di kantor DIKMENJUR. Ketua Asosiasi Warnet adalah rekan Rudy Rusdiah, Bendahara rekan Adlinsyah dan Sekretaris Abdullah Koro. WARNET di Indonesia akan disediakan domain war.net.id.

2. Fasilitas Yang Terdapat Di Internet
Seluruh komputer yang terhubung dalam Internet saling berkomunikasi menggunakan protokol TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol), yang dikembangkan oleh DARPA. Tiga fasilitas/aplikasi utama dari TCP/IP adalah :
2.1 Electronic Mail/Email/Messaging
Electronic mail atau surat elektronik adalah fasilitas yang paling sering digunakan di Internet. Dengan fasilitas ini seseorang dapat membuat dan mengirimkan pesan tertulis kepada seorang atau sekelompok orang lain yang juga terdaftar di Internet .
2.1.1 Remote Login
Dengan fasilitas ini seorang dapat mengakses program/aplikasi di komputer lain. Misalnya seorang mahasiswa di universitas A dapat menjalankan aplikasi komputer yang terdapat di universitas B tanpa harus datang ke kampus universitas B apabila komputer di universitas A dan B saling berhubungan menggunakan TCP/IP.
2.1.2 File Transfer
Fasilitas ini memungkinkan terjadinya pengiriman file dari satu komputer ke komputer lain. Sebuah file dapat berisi dokumen, grafik, program komputer, bahkan video maupun suara yang terekam secara digital.
Pelayanan yang terdapat dalam Internet didasarkan pada tiga fasilitas di atas. Berbagai komputer yang tergabung dalam Internet akan menyalurkan surat-surat elektronik yang dikirimkan oleh para pemakainya, beberapa memberikan program/aplikasi komputer untuk dipakai bersama (misalnya Archie : Program pencarian arsip/dokumen, Gopher : Sistem menu untuk memudahkan pencarian informasi di Internet, WAIS(wide Area Information Servers, game interaktif dan lain-lain), dan banyak yang menyediakan file untuk di transfer seperti informasi cuaca, harga komoditas pertanian, program-program komputer, abstrak dokumen, berita-berita mancanegara dan lain-lain. Untuk mengetahui topik-topik apa saja yang tersedia, beberapa perusahaan telah menerbitkan Internet Yellow Pages, yang berfungsi seperti Buku telepon.
2.1.3 Akses Ke Internet
Untuk dapat mengakses informasi yang tersedia di Internet, seseorang harus memiliki komputer (IBM PC/Kompatibel, Macintosh, UNIX), modem (suatu alat yang mengubah sinyal digital sari komputer menjadi analog untuk ditransmisikan ke jaringan telepon) dan saluran telepon. Ia harus juga mendaftarkan diri ke salah satu Internet Access Provider.
Pada prinsipnya, seseorang yang akan mengakses informasi di Internet harus menghubungkan komputernya dengan jaringan Internet melalui modem dan telepon. Yang harus dilakukan ialah memerintahkan komputernya untuk menelpon suatu nomor tertentu (akan diberikan oleh Internet Access Provider). Apabila hubungan telah terjadi, komputernya akan menyatu dengan jaringan Internet , sehingga ia dapat mengirim surat elektronik, masuk ke komputer lain di Internet, atau mengambil informasi yang diperlukan dari jaringan Internet.
II. MANFAAT INTERNET

Jika dilihat dari manfaat internet itu sendiri, sangat banyak kita temukan manfaat-manfaatnya, seperti :

2.1 Manfaat Dan Kegunaan Internet Untuk Pendidikan

2.1.1 Akses Ke sumber informasi
Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan menjadi masalah lagi.

Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang anda minati, pasti ada informasi di Internet. Contoh-contoh sumber informasi yang tersedia secara online antara lain:
• Library
• Online Journal
• Online courses. MIT mulai membuka semua materi kuliahnya di Internet.
Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini.




2.1.2 Akses Ke Pakar
Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Seorang siswa di Makassar dapat berkonsultasi dengan dosen di Bandung atau bahkan di Palo Alto, Amerika Serikat.

2.1.3 Media Kerjasama
Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien, dan lebih murah.
2.1.4 Permasalahan Internet Untuk Pendidikan
Penjabaran di atas tentunya membawa kita pada pertanyaan mengapa kita belum banyak menggunakan Internet untuk keperluan pendidikan di Indonesia. Ada beberapa alasan, dimana sebagian akan diungkapkan pada bagian-bagian di bawah ini.

2.1.5 Kurangnya Penguasaan Bahasa Inggris
Suka atau tidak suka, sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan (advantage).

2.1.6 Kurangnya Sumber Informasi
Kita sadari bahwa tidak semua orang Indonesia akan belajar bahasa Inggris. Untuk itu sumber informasi dalam bahasa Indonesia harus tersedia. Saat ini belum banyak sumber informasi pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia. Konsep berbagi (sharring), misalnya dengan membuat materi-materi pendidikan di Internet, belum merasuk.

2.1.7 Akses Internet Masih Mahal
Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet masih mahal. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama dari Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.

2.1.8 Akses Internet Masih Susah Diperoleh
Beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki jalur telepon yang dapat digunakan untuk mengakses Internet.

2.1.9 Guru Belum Siap
Guru di Indonesia masih belum siap untuk menggunakan Internet sebagai bagian dari pengajarannya. Padahal guru merupakan salah satu pengguna yang dapat memanfaatkan Internet sebaik-baiknya. Salah satu contohnya adalah mencari soal-soal latihan untuk kelasnya. Jika setiap guru di Indonesia membuat dua (2) soal dan menyimpannya di Internet, maka akan ada ribuan bahkan bisa jutaan soal yang dapat digunakan untuk latihan di kelas.











2.2 Kendala Di Indonesia
Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin.
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.
Penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Penggunaan Internet devices lain seperti Internet TV diharapkan dapat menolong. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet.
Isi atau content yang berbahasa Indonesia masih langka. Hal ini merupakan masalah yang cukup serius. Perlu kita upayakan kegiatan-kegiatan atau inisiatif untuk memperkaya materi yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia. Proses ini harus dilakukan secara sadar dan proaktif.
2.2.1. Implikasi Di Bidang Lain
IT dan Internet juga dapat mengubah kultur kita sehari-hari. Dahulu orang dapat bekerja dengan santai. Sekarang dengan adanya Internet, persaingan menjadi global sehingga orang ditantang untuk menghadapi saingan global. Tadinya orang berfikir bahwa adanya komputer (dan Internet) dapat membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan santai. Akan tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Kita bekerja lebih lama, bahkan pekerjaan sering dibawa ke rumah. Kalau dulu ada istilah “working 9 to 5” (bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore), maka sekarang kita bekerja “5 to 9” (mulai dari jam 5 pagi sampai jam 9 malam).

2.3 Lokasi

Lokasi yang akan menjadi tempat untuk membuka usaha warung internet ini adalah di Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, kenapa saya memilih Kecamatan Peureulak ? karena di Kecamatan Peureulak tidak ada satupun lembaga komputer atau warung internet yang membuka usaha jasanya, dan juga saya memilih Peureulak karena dikota inilah saya menamatkan semua pendidikan formal saya mulai dari SD – SMA.
Saya juga bermaksud ingin mencerdaskan siswa-siswa yang terdapat di beberapa lembaga pendidikan formal di Peureulak baik itu sekolah negeri maupun sekolah swasta dengan cara memperkenalkan komputer kepada mereka dengan cara mendatangi ke sekolah mereka sambil memberi pengertian tentang internet, apakah itu internet ? bagaimana cara kerja internet ? bagaimana bentuk internet ? jadi kita bisa menerangkan kepada mereka tentang internet itu sendiri sehingga mereka nantinya tidak ketinggalan dengan informasi yang aktual dan juga tidak tertinggal dengan daerah lain yang sudah terlebih dahulu berkembang.








III. PERINCIAN BIAYA


3.1 Biaya

Besarnya biaya yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Biaya Sewa Ruko satu tahun Rp. 30.000.000
2. Biaya Beli Komputer 10 Unit @ Rp. 4.000.000 Rp. 40.000.000
3. Biaya Bandwidth Internet 128 kbps / bulan Rp. 6.000.000
4. Biaya Perbaikan Komputer / bulan (jika ada) Rp. 1.000.000
3. Biaya Beli AC 2 PK 1 unit Rp. 5.000.000
4. Biaya Pembuatan Sekat 10 unit @ Rp. 500.000 / Unit Rp. 5.000.000
5. Biaya Tenaga Kerja 2 orang @ Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000
6. Biaya Lain-Lain tak terduga Rp. 1.000.000

Total Rp. 90.000.000


3.1.1 Penghasilan

Penghasilan yang didapat dalam sebulan menurut hasil pengamatan dari beberapa warnet yang ada di Banda Aceh khususnya dan bahkan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam umumnya adalah berkisar antara Rp. 10.000.000 – Rp. 15.000.000 (penghasilan kotor) , dan jika dalam posisi demikian, maka akan Break Event Point (Balik Modal), artinya jika pengeluaran sudah sesuai dengan pendapatan yaitu dalam masa 6 (enam) bulan.





IV. PENUTUP

Dengan adanya warung internet di Aceh, maka kita akan dapat mengakses informasi yang cepat, murah dan sangat bermanfaat bagi semua kalangan, baik itu pelajar, mahasiswa, professional muda dan juga bagi kalangan lainnya yang menginginkan akses internet.
Demikian proposal ini saya buat dengan akurat dan semoga akan berguna bagi kepentingan kita dalam mengembangkan bisnis internet untuk masa yang akan datang.






















V. LAMPIRAN

Nama : Musliyadi, SP
TTL : Sigli, 05 Oktober 1977
Alamat : Jl. Teuku Umar No. 340 Banda Aceh
Pendidikan : 1. SD Negeri No. 1 Peureulak, Aceh Timur ( 1987 – 1993 )
2. SMP Negeri No. 1 Peureulak, Aceh Timur ( 1993 – 1995 )
3. SMU Negeri No. 1 Peureulak, Aceh Timur ( 1995 – 1997 )
4. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala ( 1997 – 2004 )
Telepon : 08126911134
A/C : Musliyadi, SP
105.0004687566
Bank Mandiri Cabang Banda Aceh

PROPOSAL USAHA WARNET 1

PROPOSAL

UNIT PENYERTAAN MODAL

(UPM)




powered by:

CV IMAJIMEDIA GLOBALVISI

Jl. Kol. Achmad Syam 10 Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor

Sumedang, Jawa Barat 45363 Telp. 022-7792603

Akta Pendirian No.02 | Notaris Lina Puspasari, SH.,Mkn. | Sumedang | 2006

www.imagoku.com


EXECUTIVE SUMMARY

CV Imajimedia Globalvisi (IMAGO) adalah perusahaan yang bergerak dalam pengembangan pusat layanan bisnis terpadu (business center), khususnya untuk kawasan pendidikan Jatinangor. Sejak 15 Mei 2005 hingga saat ini, IMAGO memilih internet café (warnet) sebagai core business. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kebutuhan akan akses internet di daerah pendidikan (kampus) sangat tinggi.

Setelah melalui fase start-up dan operasional selama 3 tahun, IMAGO Internet berencana untuk mengembangkan bisnis warnet yang selama ini digeluti, menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan prospek bisnis yang masih terbuka lebar. Selain itu juga sebagai pemantapan menuju konsep IMAGO sebagai “One Stop Services for Education Community”. Untuk itu IMAGO Internet akan dikembangkan menjadi IMAGO Internet, Games, Library & Café, dan menawarkan peluang investasi untuk mendirikan bisnis ini kepada para investor yang berminat menanamkan sahamnya dalam bentuk Unit Penyertaan Modal (UPM).

Konsep memadukan Internet, Games, Library, dan Café dalam satu gedung belum pernah ada sebelumnya di Jatinangor. Ditambah lagi dengan adanya fasilitas pendukung lain seperti hotspot area, area parkir yang luas, serta berada di lingkungan sekitar Jl. Kol. Achmad Syam yang terkenal sebagai pusat makanan, usaha, dan kos-kosan eksklusif di Jatinangor. Konsep yang memadukan aktivitas belajar dan hiburan (edutainment) ini diyakini akan sesuai dengan karakter Kawasan Jatinangor sebagai daerah pendidikan tinggi.

Unit Penyertaan Modal (UPM) IMAGO adalah bentuk penyertaan modal pihak investor ke dalam unit usaha IMAGO Internet, Games, Library & Café di Jl. Kol. Achmad Syam 10 Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor. UPM-IMAGO dikeluarkan dalam bentuk sertifikat dengan nilai nominal Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per lembar, setara dengan prosentase kepemilikan saham di IMAGO Internet, Games, Library & Café sebesar 2%. Artinya, dengan nominal Rp 10.000.000,-, investor akan mendapatkan bagi hasil sebesar 2% dari keuntungan bersih IMAGO Internet, Games, Library & Café setiap bulan. Dan investor pun dapat memiliki lebih dari satu lembar sertifikat UPM ini.

Penawaran investasi ini dibuka mulai 1 Juni 2008 hingga 30 September 2008. Direncanakan pada bulan Oktober 2008, yang bertepatan dengan dimulainya masa perkuliahan Tahun Ajaran Baru 2008, IMAGO Internet, Games, Library & Café akan mulai dioperasionalkan, dan para investor akan mulai dapat menikmati bagi hasil dari usaha ini.


ABOUT THE FACTS

· Pengguna Internet di Indonesia Baru 9%. Menurut data World Statistic for Internet User Juli 2007, Indonesia merupakan salah satu dari 20 negara pengguna internet terbanyak di dunia. Namun demikian, dari 225 juta penduduk Indonesia, baru 9% saja (20 juta orang) yang sudah melek internet. Bandingkan misalnya dengan Australia yang 70% lebih rakyatnya telah terbiasa dengan internet. Atau dengan Singapura, yang lebih dari separuh penduduknya sudah menggunakan internet.

· Warnet Dipilih Lebih dari 70% Pengguna Internet. Dari sekitar 20 juta pengguna internet di Indonesia, lebih dari 14 juta orang memilih warung internet (warnet) sebagai sarana untuk menjelajahi dunia maya tersebut. Dan baru sekitar 30% atau 6 juta orang saja yang sudah mampu memiliki akses internet personal, karena biaya bulanannya yang masih relatif mahal dan prasarana pendukung yang harus disediakan masih belum terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Di samping itu, khusus untuk penggemar game online, kehadiran warnet plus game online center tidak dapat digantikan dengan akses pribadi di rumah (dengan menggunakan laptop) karena tidak memiliki nuansa kebersamaan sebagaimana yang didapatkan di game online center.

· Baru 10.000 Warnet yang Berdiri sampai Awal Tahun 2008. Karena tidak mudahnya teknis dan prosedur pendirian warnet, menurut data Asosiasi Pengusaha Warnet Indonesia (AWARI), di awal tahun 2008 baru terdapat kurang lebih 10.000 warnet saja di Indonesia. Bila harus melayani 14 juta orang pengguna internet, berarti pasar yang dimiliki untuk setiap warnet adalah sekitar 1400 orang pelanggan. Ini merupakan pasar yang masih sanggat potensial untuk digarap.

· Peningkatan Jumlah Pengguna Internet Jauh Melebihi Peningkatan Jumlah Warnet. Peningkatan pengguna internet di negara berkembang seperti Indonesia (yang baru 9% saja), cenderung bertambah secara eksponensial dari tahun ke tahun. Kontras dengan peningkatan jumlah warnet yang cenderung bersifat linier, ditambah dengan banyaknya usaha warnet yang kolaps dan gulung kabel karena kesalahan manajemen, maka rasio 1 warnet untuk 1400 pelanggan ini ke depan tampaknya akan terus meningkat.

· Lebih Memiliki Prospek Jangka Panjang Dibandingkan Beberapa Bisnis Lain. Bila dibandingkan dengan beberapa bisnis lain, maka jelas bahwa warnet dan game online memiliki prospek jangka panjang yang lebih baik. Pengguna internet dari tahun ke tahun tidak pernah turun, sementar di bisnis lain, misalnya bisnis makanan, penggemarnya bisa naik turun sesuai dengan perubahan selera masyarakat dan tren yang sedang berkembang.


BUSINESS PHILOSOPHY

· Biaya Vs Keuntungan Bisnis Warnet & Game Online. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun warnet dengan 20 unit komputer bila dibandingkan dengan 40 unit komputer tidaklah 2 kali lipatnya, namun hanya sekitar 1,5 kali lipatnya. Namun keuntungan yang diperoleh bukan hanya 2 kali lipatnya, tapi bisa mencapai 3 kali lipatnya. Karena itu, sebenarnya jika tersedia modal dalam jumlah yang cukup besar, dari sisi bisnis akan lebih baik membuka warnet dengan kapasitas unit langsung pada jumlah yang besar.

· Dana Terbatas, Risiko Tinggi, dan Pilihan Franchise. Sayangnya, tidak semua orang yang tertarik terjun ke dalam bisnis warnet memiliki dana dalam jumlah yang besar. Selain itu, walaupun dananya tersedia, mengeluarkan modal dalam jumlah yang langsung besar untuk menjalankan bisnis yang relatif baru bagi sebagian besar orang akan memiliki risiko yang tinggi. Karena itu, investor atau calon pengusaha yang melihat potensi luar biasa dari bisnis warnet di Indonesia biasanya akan mulai mempertimbangkan sistem franchise sebagai pilihan.

· Sistem Franchise di Indonesia Masih Memiliki Banyak Keterbatasan. Masalah calon pengusaha warnet ternyata malah bertambah ketika membaca berbagai ketentuan dari franchisor (pewaralaba) warnet dan game online yang telah berkecimpung dalam bisnis ini. Mulai dari franchise-fee yang jumlahnya cukup besar (bisa mencapai Rp 80 juta untuk 5 tahun pertama), keharusan menyediakan modal dan tempat sendiri, mengelola sendiri, serta kewajiban untuk membayar royalty-fee dan marketing-fee setiap bulannya. Selain itu, jika di kemudian hari usaha mengalami kerugian, maka seluruh risiko ditanggung 100% oleh investor, dan franchisor cenderung lepas tangan.

· Diperlukan Sistem Pendirian Warnet dan Game Center yang Inovatif, Simpel, dan Terjangkau oleh Lebih Banyak Orang. Karena itu, diperlukan sebuah terobosan baru dalam pendirian warnet yang inovatif, simpel, namun memungkinkan lebih banyak anggota masyarakat yang berpartisipasi dalam kepemilikannya. Dengan cara ini sistem monopoli pun dapat dihindarkan, sehingga jasa pelayanan warnet dan game online menjadi lebih bersaing dan lebih terjangkau lagi.

Atas dasar pertimbangan di atas, CV Imajimedia Globalvisi (IMAGO) bermaksud untuk menawarkan konsep baru bagi pendirian IMAGO Internet, Games, Library & Café di Jl. Kol. Achmad Syam No 10 Jatinangor, dengan mengajak partisipasi Anda sebagai (calon) investor untuk bersama-sama mewujudkannya.


INVESTMENT CONCEPT

· Kepemilikan Usaha yang Dapat Dimiliki oleh Banyak Investor. Dalam konsep ini, kepemilikan 100% dari usaha warnet dan game online ini dijual kepada beberapa pemilik saham, sehingga modal yang tadinya sangat besar menjadi lebih kecil dan terjangkau oleh banyak investor tingkat menengah bawah. Nantinya pihak investor akan mendapat 80% dari laba bersih, sementara pihak pengelola akan mendapat 20%. Karena kepemilikan saham bersifat seumur hidup dan resmi (dilegalisasi di depan notaris), di kemudian hari pemilik dapat menjual kembali sahamnya kepada pihak ke-3 dengan harga yang proporsional dengan keuntungan dan kemajuan bisnis ini.

· Kepastian Dana Awal dari Investor Besar. CV Imajimedia Globalvisi telah menjalin kerjasama dengan beberapa investor yang memiliki dana besar untuk menyediakan modal awal 100% yang dibutuhkan untuk pendirian IMAGO Internet, Games & Café ini. Investor awal ini nantinya akan mendapatkan kembali modalnya ditambah keuntungan dari hasil penjualan saham. Kepastian akan tersedianya modal 100% ini penting agar dalam proses pendiriannya tidak terbentur masalah dana sehingga bisnis ini tidak berdiri sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Selain itu, dengan adanya dana yang besar, dapat memilih lokasi yang lebih strategis, spesifikasi komputer yang berkualitas, serta jaminan bandwidth yang lebih baik.

· Pengelola Profesional yang Mendapat Bagi Hasil. CV Imajimedia Globalvisi juga membentuk dan membina secara berkelanjutan tim pengelola yang profesional dan inovatif, sehingga investor tidak perlu mengelolanya secara langsung. Adanya jatah 20% dari laba bersih setiap bulan bagi manajemen ini penting untuk memastikan pengelola memunyai rasa memiliki dan tanggung jawab yang lebih, serta menuntut inovasi dan kreatifitas demi kemajuan bisnis ini.

· Keuangan Online oleh Tim Akuntan dan IT Berpengalaman. Karena dimiliki oleh banyak investor, laporan keuangan yang transparan dan bertanggung jawab merupakan suatu keniscayaan. Laporan keuangan bulanan disusun oleh akuntan yang amanah dan profesional, secara berkala dapat diakses secara langsung melalui situs khusus yang disiapkan oleh Tim Teknologi Informasi (IT) IMAGO yang berpengalaman. Dengan cara ini, investor dapat mengetahui pemasukan dan pengeluaran bisnis ini dan dapat memberikan masukan bagi perkembangan usaha yang dimilikinya kapanpun dan dimanapun.

· Blue Ocean Strategy. Tim Manajemen akan terus melahirkan berbagai inovasi sehingga pelayanan IMAGO Internet, Games & Café ini menjadi semakin baik. Peningkatan nilai tambah, diupayakan melalui sistem membership, community based service, serta mengintegrasikan layanan pendukung lain (kafetaria, minilibrary, hotspot area, printing, scanning, fotokopi, digital printing, voucher isi ulang, pembayaran online, sewa booth/stand, dll) akan menjadikan tambahan pemasukan yang mendukung kemajuan dan perkembangan bisnis ini.


KEUNGGULAN DAN NILAI TAMBAH

1. ASPEK TEKNIS DAN OPERASIONAL

· IMAGO™ Internet, Games, Library & Café dilindungi Merek Dagang. Merek IMAGO saat ini dalam proses pendaftaran merek dagang, sehingga memiliki merek yang khas dan tidak dapat ditiru oleh pihak-pihak lain. Dengan konsep layanan yang ada selama ini, IMAGO telah menciptakan banyak pelanggan setia dengan loyalitas yang terjaga.

· Berpengalaman Mengelola Bisnis Berbasis Internet. Hingga saat ini, CV Imajimedia Globalvisi telah berpengalaman menjalankan bisnis warnet lebih dari 3 tahun di Jatinangor, daerah dengan tingkat persaingan dan kompetisi bisnis warnet yang cukup ketat. Dan hingga saat ini IMAGO masih terus eksis dan telah dikenal oleh banyak orang.

· Konsep Warnet Jaringan. Ke depan, IMAGO akan berusaha mewujudkan konsep warnet jaringan, dengan memilih mitra usaha sesama bisnis warnet dalam satu wilayah, untuk bersama-sama mengembangkan bisnis ini, sehingga tercipta kompetisi yang sehat, serta memiliki daya tawar untuk berlangganan bandwidth yang lebih besar dengan harga yang lebih murah. Sesuai dengan filosofi bisnis ini, dengan efisiensi dalam hal bandwidth, maka pembagian keuntungan setiap bulan untuk investor akan semakin besar.

· Prosedur yang Sederhana, Tanpa Franchise-Fee, Royalty-Fee, dan Promotion-Fee. Dengan kepemilikan saham seumur hidup yang disahkan notaris ini, investor tinggal menyesuaikan dana yang dimilikinya dengan harga saham yang dibeli. Investor tidak perlu mencari lokasi strategis di awal pendirian bisnis ini, tidak perlu franchise-fee yang harus dibayar setiap 5 tahun, serta tidak perlu repot untuk memikirkan pengelolaan dan pengembangan usaha.

· Buka 24 Jam Non-Stop. IMAGO Internet, Games, Library & Café dipersiapkan untuk buka 24 jam non-stop setiap harinya. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik daerah Jatinangor sebagai kawasan pendidikan, yang siang maupun malam harinya selalu dipenuhi oleh aktivitas mahasiswa yang ingin mencari informasi untuk memenuhi tugas perkuliahan, atau sekedar mencari sarana hiburan untuk mengurangi kepenatan di tengah aktivitas mereka.

· Bisnis Lain yang Terintegrasi. Keunggulan IMAGO Internet, Games, Library & Café juga terletak pada nilai tambah yang didapatkan oleh konsumen yang datang. Selain internet dan games center sebagai layanan utama, penyediaan layanan kafetaria, library, hotspot area, printing, scanning, fotokopi, digital printing, voucher isi ulang, pembayaran online, sewa booth/stand, dan lain-lain diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap penghasilan para pemegang saham.

2. ASPEK NONTEKNIS DAN SOSIAL

· Investasi Anda Dilindungi Asuransi. Tidak perlu khawatir mengenai keamanan investasi Anda. Seluruh aset di IMAGO dijamin oleh asuransi yang terpercaya untuk melindungi dari kebakaran, pencurian, perampokan, maupun kebongkaran.

· Penghasilan Tambahan Tanpa Waktu Tambahan. Dengan bergabung bersama kami, biarkan uang Anda bekerja untuk Anda, dan nikmati waktu yang lebih banyak bersama keluarga tercinta. Percayakan pengelolaannya pada tim pengelola yang amanah, profesional, dan inovatif.

· Sistem Bagi Hasil yang Menentramkan. Sebagai sebuah pilihan investasi, maka kepemilikan saham ini memberikan bagi hasil yang jauh di atas bunga bank/deposito, dengan sistem bagi hasil yang lebih membawa berkah.

· Sebagian Keuntungan Digunakan untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Dari keuntungan hasil usaha setiap bulan, akan disisihkan sebagai zakat yang akan disalurkan lewat program Misykat (Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat), sebuah program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan usaha kecil yang dijalankan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat Daarut Tahiid Bandung.

· Dapatkan Komisi 5% dari Relasi Anda yang Membeli Saham Kami. Cukup rekomendasikan rekan, tetangga, teman kerja, atau saudara Anda untuk membeli saham melalui Unit Penyertaan Modal (UPM) IMAGO, maka Anda akan mendapatkan komisi 5% dari nilai saham yang mereka beli. Perkenalkan UPM-IMAGO kepada seluruh relasi Anda, dan biarkan kami membuat jaringan Anda bekerja untuk Anda.


PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami sampaikan. Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan dapat menghubungi:

IMAGO MANAGEMENT

CV. Imajimedia Globalvisi

IMAGO BUSINESS CENTER

Jl. Kol. Achmad Syam No.10

Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor

Sumedang - Jawa Barat 45363 Telp. (022) 7792603

Kontak Personal:

Arif Haryanto, S.Sos

Telp. (022) 9190 2595 / 0817 225 995

E-mail: arif@imagoku.com