Minggu, 04 Januari 2009

PEKERJAAN TBAIK, TIDAK SESUAI HATI

Pekerjaan Baik Tetapi Tidak Sesuai Pilihan Hati



Assalamualaikum Pak Mario,

Saat ini saya bekerja di perusahaan konsultan humas menjabat sebagai manager. Saya telah bekerja di perusahaan ini selama 4 tahun dan memulai karir saya sebagai konsultan (saya telah berkarir di industri konsultan humas ini selama hampir 10th).

Sebenarnya situasi kerja di tempat saya sangat nyaman, dengan atasan yang sangat memperhatikan, mendukung, menghargai dan memotivasi anak buah. Karir saya cukup baik disini, saya pun membawahi tim yang sangat baik, yang selalu memberikan kinerja yang baik. Namun yang saya rasakan sekarang adalah walaupun kinerja tim saya selalu baik, saya tidak menemui kenyamanan diri seutuhnya dalam pekerjaan ini. Mungkin karena saya membawahi divisi (yang walaupun dengan dukungan tim yang solid) yang industri nya kurang saya minati. Saya sedang berpikir untuk berhenti bekerja, untuk memulai bisnis sendiri di industri yang lebih saya gemari, yaitu outdoor activity maupun yang ada hubungannya dengan lingkungan hidup.

Permasalahannya adalah saat ini saya sedang mengandung 6 bulan dan selama ini saya yang mensupport suami saya dalam hal keuangan keluarga. Pertanyaannya adalah apakah saya harus mempertahankan pekerjaan ini tapi harus menikmati ketidaknyaman tersebut demi keluarga, mungkin menyesal di kemudian hari karena tidak pernah melakukan apa yang saya ingin lakukan untuk diri saya? Atau sebaiknya saya ikuti saja kata hati saya, meninggalkan pekerjaan saya ini - tentunya setelah saya melahirkan. Bagaimana dengan keluarga saya nantinya? Saya juga tidak punya pengalaman berbisnis sebelumnya.

Mohon bimbingannya dari Pak MarioTerima kasih Pak Mario yang baik.

Hormat Saya,
Amelia, Jakarta


Mario Teguh menjawab:

Salam Super, Ibu Amelia, terima kasih atas pertanyaan Anda yang sangat baik.

Mohon disadari, bahwa perjalanan karir kita adalah sebuah proses perpindahan dari satu pemberhentian ke pemberhentian berikutnya. Kita hanya akan segera sampai, bila kita menyegerakan sebuah pemberangkatan untuk setiap pemberhentian.

Mereka yang mencapai hasil yang banyak dan yang besar dan yang tinggi, adalah mereka yang berhenti saat mereka harus berhenti – tetapi yang segera memulai lagi.
Sebaliknya, mereka yang lambat dalam mencapai haknya untuk berhasil, adalah biasanya orang-orang yang memperlakukan tempat-tempat berhenti – sebagai pemberhentian, atau bahkan betul-betul sebagai penghentian. Padahal, sebuah tempat berhenti adalah tempat transisi antara satu perjalanan ke perjalanan berikutnya. Di pemberhentian itu lah kita harus membangun kesiapan yang baik bagi perjalanan berikutnya. Itu sebabnya, kita – Anda dan saya, dianjurkan membuat tempat-tempat berhenti yang terukur dan teratur. Karena ternyata, orang-orang yang sering berhenti, justru adalah orang-orang lebih berhasil dari pada mereka yang bekerja tanpa henti; asal yang sering berhenti itu – langsung segera memulai lagi dengan kualitas semangat dan kemampuan yang lebih terperbaiki.

Maka tugas Anda, sebetulnya adalah menghubungkan awal dari sebuah perjalanan, keakhir dari perjalanan itu – dengan kualitas perjalanan yang sebaik-baiknya; agar akhir dari perjalanan itu menjadi awal bagi perjalanan berikutnya yang lebih mendekatkan Anda kepada kecemerlangan dan kemulian hidup yang Anda tuju.

Karena-nya bila Anda melangkah keluar dari suatu ruangan, dari sebuah bisnis, atau dari sebuah karir; pastikan bahwa Anda telah menyiapkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, yang lebih berdampak, dan lebih diperhitungakan di tempat yang baru itu; dan Ingatlah bahwa sebuah pintu keluar adalah pintu masuk ke ruangan yang lain.
Begitu dulu ya, Ibu Amelia. Terima kasih.


Salam Super,
Mario Teguh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar